Green Computing
Green computing adalah istilah untuk pola penggunaan perangkat komputer yang ramah lingkungan. Contoh pengaplikasian darigreen computing antara lain adalah pemilihan central processing unit (CPU) dan komputer server yang hemat energi. Secara lebih luas, green computing juga mencakup teknik produksi perangkat komputer yang efisien, hingga teknik pengelolaan limbah elektronik (e-waste) yang ideal.
Pada saat kampanye eco-friendly green computing mulai digalakkan, industri teknologi informasi dan komunikasi (information and communication technology, ICT) tercatat memiliki andil sebanyak 3% dari total konsumsi energi dunia. Meski persentase itu tidak seberapa nilainya, laju peningkatan konsumsi energi oleh industri ICT yang mencapai 20% per tahun diprediksi akan menggandakan tingkat konsumsi energi total dunia pada tahun 2030 nanti.
Hal inilah yang mendorong ditanamkannya aspek-aspek green computing mulai dari tahap desain, pengembangan, implementasi, utilisasi, hingga pembuangan elemen-elemen infrastruktur teknologi informasi secara efektif dan efisien, serta tidak membawa dampak buruk bagi lingkungan.
Inisiatif dalam menggalakkan kampanye green computing di Amerika Serikat dimulai dari program pelabelan “Energy Star”. Program ini dimulai pada tahun 1992, dengan tujuan spesifik untuk mempromosikan efisiensi energi dalam penggunaan segala macam piranti elektronik. Label Energy Star kemudian menjadi sebuah standar mutu untuk menandakan unit komputer yang telah memenuhi kriteria green computing, dan program ini kemudian diadopsi di Eropa dan Asia.
Hal inilah yang mendorong ditanamkannya aspek-aspek green computing mulai dari tahap desain, pengembangan, implementasi, utilisasi, hingga pembuangan elemen-elemen infrastruktur teknologi informasi secara efektif dan efisien, serta tidak membawa dampak buruk bagi lingkungan.
Inisiatif dalam menggalakkan kampanye green computing di Amerika Serikat dimulai dari program pelabelan “Energy Star”. Program ini dimulai pada tahun 1992, dengan tujuan spesifik untuk mempromosikan efisiensi energi dalam penggunaan segala macam piranti elektronik. Label Energy Star kemudian menjadi sebuah standar mutu untuk menandakan unit komputer yang telah memenuhi kriteria green computing, dan program ini kemudian diadopsi di Eropa dan Asia.
Lima kata kunci yang muncul dari beberapa definisi diatas adalah, sustainability, environmental friendly, energi efficient, resource efficient dan reduce useless work. Ternyata Green Computing tidak hanya membahas tentang energy consumption, tapi juga bagaimana kita bisa menggunakan komputer beserta berbagai tool dan kontennya dengan lebih efisien dan jelas manfaatnya.
SARAN-SARAN GREEN COMPUTING
Agar dapat mengurangi dampak komputer pada lingkungan, para pengguna dapat mengubah kebiasaanya. Inilah beberapa saran Green Computing dari segi aspek technical sampai strategis, yang dapat Anda lakukan untuk membuat komputer Anda ramah lingkungan.
1. Green Computing
on Nature
·
Gunakan komputer yang memenuhi persyaratan ENERGY
STAR
·
Jangan meninggalkan komputer dalam keadaan menyala sepanjang
malam
·
Matikan monitor, printer, dan perangkat lainnya ketika
tidak digunakan
·
Gunakan metode tanpa kertas untuk berkomunikasi
·
Daur ulang kertas
·
Daur ulang cartridge tinta
·
Daur ulang komputer dan printer yang sudah tua
·
Lakukan telecommuting (jangan buang-buang bahar bakar)
2. Green Computing on
PC
·
Laptop hanya memerlukan 10% energi yang digunakan
Desktop. Flat screen hanya menggunakan 30% energi yang digunakan oleh Monitor
CRT.
·
Coba upgrade RAM, sebelum memutuskan ganti komputer.
Komputer lambat bisa karena kotornya registry atau ada background services yang
berjalan padahal sebenarnya tidak kita perlukan. Cek dan matikan services
yang sedang berjalan padahal tidak perlu itu. Misalnya untuk
Windows jalankan Start > Run > type “msconfig”.
·
Menggunakan PC dan printer dengan merk dan jenis sama
memudahkan kanibalisme dan proses recycle.
·
Matikan komputer ketika tidak digunakan (malam hari).
Mematikan komputer akan mengurangi umur komputer adalah mitos yang salah.
·
Screen saver is not energy saver. Pilih matikan
monitor daripada menggunakan screen saver.
·
Pilih virtualisasi daripada pembelian hardware baru
(hemat 70% energi).
·
Pilih peripheral berlogo energy star.
·
Catat bahwa mode power menentukan prosentase hemat
energi (Sleep mode – hemat 70% energi, Standby mode –
hemat 90% energi, Hibernate mode – hemat 98% energi).
·
Jangan cepat membuang PC, lakukan recycle atau donasi
ke pihak lain apabila sudah tidak digunakan.
3. Green Computing on
Laptop
·
Gunakan power saving setting
·
Kurangi penggunaan backlight
·
Atur layar dan harddisk sleep/off setelah beberapa
menit tanpa penggunaan
·
Matikan bluetooth dan wifi ketika tidak digunakan
·
Lepas kartu MMC, SD, USB Flash apabila tidak digunakan
·
Kecilkan volume suara dan kontras layar
·
Minimalisir penggunaan IrDA (infrared) atau serial
communication, karena boros energi
·
Upgrade RAM sebelum ganti laptop
· Jangan cepat membuang Laptop, lakukan recycle atau
donasi ke pihak lain apabila sudah tidak digunakan
Komentar
Posting Komentar